Senin, 20 Desember 2010

Warga Sebapo tagih janji bupati


MUAROJAMBI—Warga tujuh RT di Desa Sebapo Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi menagih janji Bupati Muaro Jambi, H Burhanudin Mahir yang akan mengaspal jalan penghubung desa, sebelum masa jabatannya berakhir. Selain janji arus listrik bagi Desa Sebapo dan Pondok Meja yang hingga kini tak kunjung terealisasi..
Sutarno (55) warga Rt 13 Dusun Cempaka I kepada Media Jambi, Kamis (16/12) mengatakan, pengaspalan jalan hanya dibagian luar desa. Sedangkan warga di bagian dalam desa tetap dibiarkan. Sementara janji penerangan listrik hingga kini belum dilaksanakan. “Saat kampanye empat tahun dulu, dia berjanji mengaspal jalan dan memasang listrik. Tapi hingga kini kami masih gelap, dan jalan masih berlumpur,” ujarnya.
Selama ini, warga terpaksa menggunakan genset dan lampu minyak tanah. Meski penghasilan sebagai petani karet lumayan tingg, namun mereka tetap tidak bisa membeli peralatan elektronik. “Bukannya tidak mampu, tapi mau dicolok dimana,” tanya sutarno
Usulan maupun permohonan aspal hingga listrik sering dilakukan warga. Baik melalui surat maupun menemui langsung. Namun jawabannya masih banyak daerah terisolir yang lebih parah dari daerah ini. “Kami kecewa jika diperlakukan seperti ini dan kapok mengikuti pilkada. Kalau ada calon yang datang kami akan membuat kontrak politik,” tambah Tarno.
Senada, Muryati (35) warga Rt 07 Dusun Cempaka mengatakan, keinginannya memiliki alat elektronik terpaksa ditunda. “Saya sejak lama mendambakan jika pulang motong, dapat nonton TV, sebagai hiburan, atau ingin minum air es jika cuaca panas, tapi itu tidak kesampaian,” ujarnya.
Dia mengaku iri dengan warga yang tinggal dibagian depan, karena listrik telah tersambung dan jalan diaspal. Warga yang tinggal dibagian dalam jika malam hari tidak berani keluar karena gelap dan jika hari hujan jalannya licin. Padahal jarak antara desa ini dari Kota Jambi cukup dekat hanya 18 kilometer. “Nampaknya pemerintah kurang perhatian dengan warga, jika ada maunya janji-janji melulu,” katanya dengan nada kesal.
Menurut Muryati, jika jalan penghubung antara desa Sebapo dengan Desa Pondok Meja diaspal, maka arus lalulintas barang akan lancar. “Karet yang dihasilkan petani bisa dijual dengan harga tinggi, namun karena jalan rusak toke menekan harga karet dengan alasan ongkos angkut, karena jalan yang rusak. Beberapa waktu lalu kendaraan pengangkut karet terbalik di ruas jalan ini,” tukasnya.(mas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar