Minggu, 24 Oktober 2010

Harga Kopra Melejit Produksi Turun

KUALATUNGKAL—Harga kopra dan kelapa dalam sejak dua bulan belakangan ini terus mengalami kenaikan. Namun kenaikan harga kopra dan kelapa ini tidak dibarengi dengan produksi kelapa. Harga kopra saat ini ditingkat petani mencapai Rp 4.000/kg sedangkan kelapa dalam Rp 1.500/buah. Sebelumnya harga kopra paling tinggi Rp 2.500 dan kelapa dalam Rp 7.50 - Rp 1.000/buah.
Wahidin (45) petani asal Desa Parit VIII, Kecamatan Bram Itam Kanan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengakui terjadi penurunan penghasil buah kelapa. Saat ini kata dia paling banyak penghasilan dalam sebulan hanya 10.000 butir kepala. Padahal sebelumnya bisa mencapai 20.000 butir/hektarnya. Memang diakuinya naiknya harga kelapa dan kopra ini membuat petani bergairah.
Walau harga tinggi tapi saat ini buah kelapa sedikit. Dalam sebatang biasa bisa menghasilkan 50 biji. Tapi kini paling banyak hanya 5-10 biji. Hal ini disebabkan faktor cuaca yang tidak menentu. “Kalau cuaca seperti ini terus kelapa malas berbuah,” ujar ayah enam orang anak ini.
Naiknya harga kelapa dan kopra ini diakui H Andi Firdaus (60) pedagang pengumpul di Desa Sungai Saren, Kecamatan Bram Itam Kiri. Katanya, permintaan kopra dan kelapa dari pedagang besar yang melakukan ekspor cukup banyak. Namun tidak diiringi dengan meningkatnya buah kelapa. “Hukum ekonomi itu tetap berlaku, bila produksi banyak harga turun dan produksi sedikit harga naik,” ujarnya.
Andi memprediksi harga kelapa dapat bertahan sampai beberapa bulan mendatang, sebab saat ini jumlah buah kelapa yang dihasilkan petani sangat terbatas. Hal ini disebabkan beberapa waktu lalu harga kelapa sempat anjlok bahkan harga kelapa bulat hanya Rp 500 ditingkat petani. Sehingga banyak petani yang enggan merawat dan membiarkan kebun kelapa menjadi semak, akibatnya produksi kelapa menurun.
Harga Pinang Stabil
Harga komoditi pinang hingga saat ini tetap stabil. Saat ini harga pinang kering mutu baik Rp 2.500/kg ditingkat petani. Harga ini bertahan sejak beberapa bulan belakangan ini.
Pantauan Media Jambi, Jumat (22/10) disepanjang jalan Kualatungkal-Jambi terlihat para petani terutama ibu-ibu berkerja mengupas pinang dan sebagian lagi menjemur dipinggir jalan menggunakan tikar. Mereka terlihat bergairah bekerja walau diterpa teriknya cuaca panas.
Nurijah (49) petani pinang di Desa Bram Itam kepada Media Jambi mengaku penghasilan dari berkebun pinang disela-sela kebun kelapa cukup lumayan. Dan dapat menutupi kebutuhan rumah tangga. “Sebenarnya pinang adalah tanaman sampingan dari kebun kelapa,” ujarnya.
Dikatakannya, buah pinang yang sudah kering dijual kepada pedagang pengumpul dengan harga Rp 2.500/kg. Produksi pinang dalam sebulan mencapai 1ton/hektarnya. Dia pun berharap harga pinang tetap bertahan, karena hasil dari kebun kelapa saat ini tidak dapat menutupi kebutuhan rumah tangga. “Biarpun harga kelapa mahal tapi buahnya sedikit,” tegasnya.(mas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar