Minggu, 24 Oktober 2010

Jaring Wisatawan lewat Budaya dan Alam Kerinci

JEJERAN pohon tersusun rapi di kiri dan kanan jalan, seolah memandu ruas jalan di seputaran Danau Kerinci. Suara air danau tenang, iringan kabut tipis turun perlahan, nelayan yang tengah menjala ikan menjadi suguhan indah, mengiringi perjalanan setiap orang menuju Kabupaten Kerinci.
Hijaunya hamparan padi, dilatarbelakangi bebatuan cadas dari perbukitan, seolah menyambut dengan ucapan, “Selamat Datang di Bumi Sakti Alam Kerinci”. Kerinci, memang tak bisa dilepaskan dari istilah Surga Dunia Wisata. Kawasan ini tak saja memiliki banyak pesona alam dan budaya. Tetapi semuanya hadir bersama. Gunung, danau, air terjun, hamparan kebun teh bak permadani hijau, hutan taman nasional, peninggalan bersejarah dan seni tradisional.
Tak heran, kabupaten ini mengemas pariwisata dibalut tradisi unik yang digelar setiap tahun berlabel Festival Danau Kerinci. Selain mempertahankan adat budaya, festival sekaligus menjadi ajang “menjual” pesona Kerinci pada para pengunjung. Baik penduduk lokal, domestik hingga tamu manca negara.
Tahun 2010 ini, Festival Danau Kerinci digelar tanggal 26 hingga 30 Oktober mendatang. Direncanakan, Menteri Pariwisata, didampingi Bupati Kerinci, Murasman akan membuka kegiatan yang bakal menampilkan berbagai tradisi daerah se kabupaten itu.
Kabag Humas Pemkab Kerinci, Amri Swarta mengatakan, Festival Danau tahun ini dikemas berbeda dari tahun sebelumnya. Selain digelar di beberapa tempat secara bersamaan, juga menghadirkan ragam kegiatan yang lebih banyak dan menarik.
“FMPDK akan menyajikan berbagai budaya masyarakat Kerinci. Seperti tari-tarian, pesta adat, lomba berburu, memancing dan kegiatan menarik lain,” ungkap Amri, Kamis pekan lalu. Kegiatan ini dimaksudkan menjaring wisatawan, baik dalam dan luar negeri berkunjung ke Kerinci.
Puncak acara akan dilangsungkan di pinggiran Danau Kerinci. Pesertanya berasal dari desa dan kecamatan se-Kabupaten Kerinci dengan menghadiri tamu undangan dari pusat dan negara tetangga. “Kita berharap pestival mampu menumbuhkan sektor pariwisata Kerinci, sebagai andalan Provinsi Jambi. Tidak saja kaya budaya, namun juga objek wisata alamnya,” lanjut Amri.
Agenda Festival yang disebut-sebut berbeda dari tahun sebelumnya juga dibenarkan Arlis Harun, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kerinci. “Kegiatan unik yang menghiasi kegiatan itu yakni lomba mengolah ikan danau. Untuk dijadikan berbagai masakan hingga mampu membangkitkan selera pengunjung,” katanya optimis.
Sebelumnya kegiatan ini dikemas di suatu tempat dan hanya menyajikan budaya, kini dilakukan di berbagai objek wisata yang ada. Untuk itu, pihaknya mempersiapkan segala sesuatu. Seperti bangunan, sarana pendukung, akses jalan, hingga berbagai kemudahan lain untuk dinikmati peserta dan pengunjung.
Pada tiap lokasi objek wisata, akan digelar kegiatan berbeda. Diantaranya di sumber air panas, air terjun dan Danau Kerinci. Disbudpar, juga bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi untuk menggelar lomba olah ikan di danau tersebut.
Untuk mendukung kegiatan Festival, berbagai instansi terkait dikerahkan membenahi berbagai fasilitas. Sarana transportasi darat yang kini rusak parah juga terus diupayakan perbaikan. “Supaya tamu dari provinsi dan kabupaten tetangga dapat menyaksikan acara tersebut dan turut merasakan, betapa kayanya Kabupaten Kerinci dengan anugerah tuhan,” ujar Arlis.

Sajikan Buah Lokal
Pada perhelatan tahunan ini, Pemkab Kerinci akan menyajikan tanaman berikut buah lokal untuk dinikmati pengunjung. Kepala Dinas Pertanian dan tanaman Pangan Kerinci, Kamil, mengatakan sejumlah buah sudah dipersiapkan untuk memeriahkan Festival. Diantaranya buah jeruk, manggis, terung pirus dan alpukad. Kendati tanaman ini juga dihasilkan daerah lain, namun ciri dan rasa dari Kerinci memiliki keunggulan tersendiri.
Dicontohkan, jeruk asli dari Desa Pulau Tengah, Kecamatan Danau Kerinci memiliki ciri amat manis dan kulitnya rapuh, sehingga mudah dikupas. “Pada FMPDK, jeruk Kerinci akan disajikan pada tamu. Supaya dapat dinikmati, dikenal dan tersebar lewat pembicaraan pengunjung. Hingga sampailah ke mitra di daerah.(jun/adv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar