Minggu, 24 Oktober 2010

Udang Ketak


HARGA udang ketak di Kuala Tungkal anjlok, seekor udang ketak dengan kualitas A hanya dijual Rp 5.000 dari sebelumnya mencapai Rp 20.00/ekor. Anjloknya harga akibat membanjirnya pasokan udang nelayan. f/mas

Harga Udang Ketak Anjlok

KUALATUNGKAL—Harga Udang ketak di Kualatungkal sejak tiga bulan terakhir anljok, menyusul membanjirnya pasokan udang dari nelayan. Namun kondisi ini tidak diikuti oleh banyaknya pembeli, dan membuat para nelayan mengeluh.
Sarkawi (41) seorang nelayan di Kampung Nelayan Kualatungkal kepada Media Jambi, Jumat (22/10) mengatakan harga udang ketak kualitas A dalam keadaan hidup saat ini hanya Rp 5.000/ekor, sebelumnya mencapai Rp 20.000/ekor. Sedangkan kualitas B Rp 2.000/ekor dan kualitas C hanya Rp 1.000/ekornya.
Selama ini katanya udang ketak ini dibeli oleh padagang untuk diekspor ke Hongkong dan Korea, tapi saat ini dia tidak mengetahui apa penyebabnya. Padahal katanya penghasilan dari menangkap udang ketak lumayan besar ketimbang melaut menangkap ikan jenis lain.
Andi Saripudin (56) pedagang yang biasa menampung hasil tangkapan para nelayan mengatakan anjloknya harga undang ketak disebabkan pasar luar negeri terutama Hongkong dan Korea memasok udang ketak dari daerah lain di Indonesia. “Penghasil udang ketak tak hanya di Jambi, daerah lain juga banyak,” ujar manajer Kedai Pesisir ini.
Dikatakannya, udang ketak yang laku dijual dalam keadaan hidup sedangkan jika sudah mati sulit dipasarkan. Saat ini di gudangnya cukup banyak udang ketak yang belum terjual. “Biasanya setiap dua minggu sekali ada pedagang besar yang datang kemari tapi ini sudah satu bulan tidak datang-datang,” ujarnya dengan logat Bugis.
Ditambahknya, dia hanya sebatas pedagang pengumpul yang membeli hasil tangkapan nelayan. Dan belum memiliki izin untuk ekspor dari Dinas Perdagangan. “Jadi mau atau tidak kita terpaksa beli dengan harga rendah,” tambah dia.
Dia pun berharap kepada pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat mempasilitasi guna mengatasi masalah ini. Sebab jika harga anjlok seperti ini nelayan mengalami kerugian. Penghasil dari berhari-hari dilaut tidak berbanding dengan pengeluaran. Minyak solar yang dihabiskan sehari semalam di laut berkisar 50 liter dengan harga Rp 5.000/liternya. Belum lagi sangu untuk kebutuhan keluarga yang ditinggalkan di rumah. “Coba bayangkan berapa pengeluaran yang ditanggung nelayan setiap kali melaut,” kata Andi.

Terbelit Hutang
Umumnya nelayan yang hendak turun melaut meminjam sejumlah uang kepada tauke, yang dibutuhkan untuk keperluan melaut maupun keluarga. Jumlah pinjaman juga bervariasi tergantung kebutuhan dan dibayar dengan ikan hasil tangkapan. Tapi umumnya banyak nelayan yang terbeli hutang. Karena hasil tangkapan tidak berbanding lurus dengan pengeluaran.
Hal ini diakui Daeng Balihe (52) lelaki yang telah menjadi nelayan sejak berumur 15 tahun. Saat ini katanya penghasilan melaut sangat sedikit, karena kalah bersaing dengan nelayan besar yang menggunakan alat tangkap canggih. Terkadang dalam sekali turun kelaut tidak menghasil apa-apa, padahal utang telah menanti. “Kalau ada pekerjaan lain saya mau beralih. Apalagi jika gelombang besar nelayan tidak ada yang berani melaut,” ungkapnya.
Dia dan nelayan lain juga berharap kepada pemerintah dapat menertibkan nelayan besar yang menggunakan peralatan canggih agar tidak menangkap ikan dibagian yang dangkal. Karena dibagian yang agak dangkal ini merupakan lahan bagi nelayan kecil seperti dirinya yang menggunakan perahu pompong dan peralatan tradisional. “Kita memangkap ikan hanya menggunakan jaring,” ujarnya.

Butuh SPBN
Sulitnya dan tingginya harga BBM jenis solar yang digunakan nelayan untuk melaut. Nelayan yang meminta kepada pemerintah membuat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang khusus melayani para nelayan tradisional yang beroperasi di laut lepas. Hal ini disebabkan harga BBM jenis solar Rp 5.000/liter. Padahal harga BBM jenis solar di SPBU hanya Rp 4.300/liter.
“Kita berharap mendapat perhatian dari pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan medirikan SPBN yang khusus melayani nelayan. Selama ini sempat terjadi kelangkaan BBM dan harga cukup tinggi. Karena membeli solar di SPBU dibatasi,” ujar Andi Saripudin .
Bahkan katanya pada saat terjadi kelangkaan BBM nelayan menggantinya dengan minyak tanah. Sebab jika tidak maka nelayan tidak akan bisa melaut.(mas)

Harga Kopra Melejit Produksi Turun

KUALATUNGKAL—Harga kopra dan kelapa dalam sejak dua bulan belakangan ini terus mengalami kenaikan. Namun kenaikan harga kopra dan kelapa ini tidak dibarengi dengan produksi kelapa. Harga kopra saat ini ditingkat petani mencapai Rp 4.000/kg sedangkan kelapa dalam Rp 1.500/buah. Sebelumnya harga kopra paling tinggi Rp 2.500 dan kelapa dalam Rp 7.50 - Rp 1.000/buah.
Wahidin (45) petani asal Desa Parit VIII, Kecamatan Bram Itam Kanan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengakui terjadi penurunan penghasil buah kelapa. Saat ini kata dia paling banyak penghasilan dalam sebulan hanya 10.000 butir kepala. Padahal sebelumnya bisa mencapai 20.000 butir/hektarnya. Memang diakuinya naiknya harga kelapa dan kopra ini membuat petani bergairah.
Walau harga tinggi tapi saat ini buah kelapa sedikit. Dalam sebatang biasa bisa menghasilkan 50 biji. Tapi kini paling banyak hanya 5-10 biji. Hal ini disebabkan faktor cuaca yang tidak menentu. “Kalau cuaca seperti ini terus kelapa malas berbuah,” ujar ayah enam orang anak ini.
Naiknya harga kelapa dan kopra ini diakui H Andi Firdaus (60) pedagang pengumpul di Desa Sungai Saren, Kecamatan Bram Itam Kiri. Katanya, permintaan kopra dan kelapa dari pedagang besar yang melakukan ekspor cukup banyak. Namun tidak diiringi dengan meningkatnya buah kelapa. “Hukum ekonomi itu tetap berlaku, bila produksi banyak harga turun dan produksi sedikit harga naik,” ujarnya.
Andi memprediksi harga kelapa dapat bertahan sampai beberapa bulan mendatang, sebab saat ini jumlah buah kelapa yang dihasilkan petani sangat terbatas. Hal ini disebabkan beberapa waktu lalu harga kelapa sempat anjlok bahkan harga kelapa bulat hanya Rp 500 ditingkat petani. Sehingga banyak petani yang enggan merawat dan membiarkan kebun kelapa menjadi semak, akibatnya produksi kelapa menurun.
Harga Pinang Stabil
Harga komoditi pinang hingga saat ini tetap stabil. Saat ini harga pinang kering mutu baik Rp 2.500/kg ditingkat petani. Harga ini bertahan sejak beberapa bulan belakangan ini.
Pantauan Media Jambi, Jumat (22/10) disepanjang jalan Kualatungkal-Jambi terlihat para petani terutama ibu-ibu berkerja mengupas pinang dan sebagian lagi menjemur dipinggir jalan menggunakan tikar. Mereka terlihat bergairah bekerja walau diterpa teriknya cuaca panas.
Nurijah (49) petani pinang di Desa Bram Itam kepada Media Jambi mengaku penghasilan dari berkebun pinang disela-sela kebun kelapa cukup lumayan. Dan dapat menutupi kebutuhan rumah tangga. “Sebenarnya pinang adalah tanaman sampingan dari kebun kelapa,” ujarnya.
Dikatakannya, buah pinang yang sudah kering dijual kepada pedagang pengumpul dengan harga Rp 2.500/kg. Produksi pinang dalam sebulan mencapai 1ton/hektarnya. Dia pun berharap harga pinang tetap bertahan, karena hasil dari kebun kelapa saat ini tidak dapat menutupi kebutuhan rumah tangga. “Biarpun harga kelapa mahal tapi buahnya sedikit,” tegasnya.(mas)

Incumbent Kalah di TPS Sendiri

BATANGHARI—Pasangan calon A. Fattah – Sinwan dan Ardian Faisal – A Pani unggul atas incumbent,  Syahirsah – Erpan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 1 Komplek Air Panas Kelurahan Rengas  Condong Kecamatan Muaro Bulian.
Berdasarkan penghitungan suara di  yang dilakukan Kelompok Panitia Penyelenggara  Pemungutan Suara (KPPS) TPS 1, yang menjadi rebutan pasangan nomor urut 1, 2 dan 5,  pasangan  A Fattah – Sinwan dan Ardian Faisal – A. Pani sama-sama mendulang suara sebanyak 112.
Sementara, Bupati Batanghari, Syahirsah hanya meraih suara 74 suara. Padahal TPS tersebut tidak jauh dari kediamannya. Untuk urutan selanjutnya, di posisi ke empat, pasangan Fathudin Abdi – Kemas Ismail Azim dengan 6 suara dan Hamdi Rachman – Juhartono 3 suara.
“Fattah – Sinwan dan Ardian Faisal – A. Pani sama-sama mendapatkan suara sebanyak 112. Sementara Syahirsah – Erpan hanya 74 suara. Pasangan  nomor urut 3 dan 4 masing-masing memperoleh 3 dan 6 suara,” kata Ketua KPPS TPS 1, Yulizar SY, di lokasi.
Kata dia, pada TPS 1, jumlah pemilih yang terdaftar pada dafar pemiliha tetap (DPT) sebanyak 415 pemilih. Sementara mereka yang menggunakan hak pilih sebanyak 310 dan suara tidak sah 3. Sementara sisa kertas suara yang tersisa sebanyak 115. Itu sudah termasuk kertas suara tambahan.
“Setelah dihitung dan diteliti bersama-sama. Akhirnya kita tetapkan dan tidak ada yang keberatan dari para saksi. Hasil ini akan kami teruskan ke KPU,” ujar dia.
Saksi yang hadir dari Syahirsah – Erpan adalah M Said. Saksi dari A Fattah – Sinwan, Azhar. Saksi dari   Hamdi Rachman – Juhartono yakni Gunawan, saksi Fathudin – Kemas Ismail Azim yakni M Nasir sedangkan saksi Ardian Faisal – A Pani  adalah Evi.
Untuk diketahui bahwa ketiga calon Bupati Batanghari, yakniSyahirsah, A Fattah dan Ardian Faisal sama-sama terdaftar di TPS tersebut. Ketiganya sudah menggunakan hak pilih pagi tadi secara bergantian.
Sementara di TPS 18 Kelurahan Muara Bulian Kecamatan Muara Bulian, Syahirsah – Erpan dapat 41 suara, A Fattah – Sinwan 72 suara, Hamdi Rachman – Juhartono 1 suara, Fathudin – Kemas Ismail Azim 19 suara danArdian Faisal – A. Pani  44. total suara sah 177 sisa 80, pemilih dalam DPT 256. di TPS 5 Kelurahan Sridadi Syahirsah – Erpan 79 suara, A. Fattah – Sinwan 139 suara, Hamdi Rachman – Juhartono 9, Fathudin – Kemas Ismail Azim 15 sedangkan saksi Ardian Faisal – A. Pani  54 suara. Jumlah DPT 399, tidak ada kertas suara yang rusak.
Sementara pada Pilkada di Tanjung Jabung Barat pasangan incamben juga kalah di TPS 39 tempat dimana Safrial mencoblos dengan perolehan suara 133 untuk pasangan Safrial-Yamin dan 155 untuk pasangan Usman Ermulan-Katamso. Hal yang sama juga terjadi di TPS 70 tempat Yamin mencoblos dengan perolehan suara 89 untuk pasangan Safrial Yamin dan 133 untuk pasangan Utama.(gtt)

Jalan Teluk Nilau Rusak Parah

KUALATUNGKAL—Jalan Menuju ke desa Teluk Nilau yang merupakan sentra penghasil kelapa dan pinang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat rusak parah. Jalan sepanjang 20 kilometer itu biasa bisa ditempuh dalam waktu 30 menit kini mencapai tiga jam. Akibatnya petani kesulitan mengeluarkan hasil pertanian dan perkebunannya.
Pantauan Media Jambi, Jumat (22/10) hampir seluruh ruas jalan menuju Desa Teluk Nilau ini rusak parah. Aspal yang dibangun sejak enam tahun lalu kondisinya sudah terkelupas yang tertinggal hanya tanah kuning dan ketika hari hujan jalan ini seperti kubangan kerbau.
Satu-satunya alat transportasi yang bisa digunakan saat ini hanyalah sepeda motor, dan bila menggunakan kendaraan roda empat harus kendaraan yang memiliki doble kabin. Karena kendaraan jenis lain akan terpuruk dan tidak bisa berjalan. Sebagai solusi untuk bisa dilewati masyarakat meletakkan pohon kelapa sebagai alas berjalan kendaraan.
Manik Intang (40) seorang tukang ojek yang ditemui Media Jambi mengaku rusaknya ruas jalan ini telah berlangsung lama. Ongkos ojek dari simpang Teluk Nilau sampai ke Desa Rp 50.00/orang. Dulu ketika jalan masih bagus hanya Rp 15.000. “Ingatan saya sejak dibangun enam tahun silam sampai saat ini belum pernah diperbaiki,” ujarnya.
Dikatakannya, rusaknya ruas jalan ini juga berpengaruh terhadap harga komoditi pertanian dan perkebunan yang dihasilan petani di desa itu. Bahkan katanya ada sebuah jembatan darurat yang dibuat dari pohon kelapa. Jika tidak segera diperbaiki maka Teluk Nilau bisa jadi daerah terisolir di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Pemerintah selama lima tahun belakangan ini kurang memperhatikan infrastruktur jalan di daerah ini. “Kami selaku warga Teluk Nilau berharap kepada Bupati yang baru terpilih dapat memperbaiki ruas jalan ini,” ungkapnya.
Menanggapi masalah ini, Calon Bupati terpilih Usman Ermulan kepada Media Jambi menmgatakan perbaikan jalan Teluk Nilau ini merupakan program utama dalam memperbaiki infrastruktur. Dengan bagusnya infrastruktur maka kesejahteraan petani dapat ditingkatkan. “Ruas jalan Teluk Nilau akan secepatnya kita perbaiki. Sebab disana merupakan salah satu sentra kelapa dalam dan pinang,” ujarnya usai pemilihan.(mas)

Istri Cabup “Dilempari” Beras Kunyit

MEDIA JAMBI –  Isteri Abdul Fattah, Hj Sofian Yusuf A Fattah “dilempari” beras kunyit oleh sejumlah warga Kecamatan Mersam, Minggu (24/10) pagi. Aksi ini sebagai bentuk syukur pada Pemilu Kada, A Fattah berhasil unggul dari calon-calon lain.
Peristiwa unik itu terjadi pagi sekitar pukul 9.30 wib di kediaman Fattah, Komplek Air Panas RT 1 Kelurahan Rengas Condong Kecamatan Muaro Bulian Kabupaten . Lima orang yang mengaku dari Desa Kembang Tanjung dan Desa Mersam Kecamatan Mersam sengaja datang hanya untuk “melempari” isteri Fattah.
Menurut Najmi Saman, warga Desa Kembang Tanjung, pelemparan beras kuning kepada Sofiah merupakan bagian dari ritual adat yang dilakukan di desa.  Lemparan itu merupakan bentuk rasa syukur atas dominasi perolehan suara pasangan Fattah – Sinwan pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Batanghari Periode 2011 – 2016 kemarin.
“Ini ungkapan rasa syukur kami dengan kemenangan Pak Fattah. Cara ini biasa kami gunakan bila apa yang diharapkan masyarakat desa tercapai,” kata Najmi di rumah pribadi Fattah.
Hal itu dibenarkan oleh Zukiyah. Selain rasa syukur, keberhasilan memenangkan Pemilu Kada yang diperoleh pasangan nomor urut 2 itu merupakan kebanggan bagi mereka dan simbol penghormatan.  “Kami bangga dan ini  lah bentuk penghormatan kami kepada beliau,” terang wanita tua itu.
Dia berharap, calon terpilih memperhatikan nasib petani disana. Konflik lahan dengan PT. Tunjuk Langis Sejahtera (TLS) dan Gatra tidak kunjung selesai. Selain itu, perbaikan jalan dan bantuan bagi petani menjadi prioritas pemkab dibawah kepemimpinan pasangan itu.
Menanggapi lemparan beras kunyit, Sofiah mengaku berterima kasih atas apresiasi dan penghargaan yang diberikan warga. Sebagai calon pendamping kepala daerah, ia berkomitmen untuk selalu mengingatkan suaminya agar menjadi pemimpin yang amanah serta menjauhi dari tindakan yang dzalim terhadap masayarakat.(gatot priadi)

Perpustakaan Tanjab Timur Dikembangkan

TANJAB TIMUR—Kekurangan fasilitas perpustakaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur mendapat perhatian penting pemerintah. Diantaranya dengan mengalokasikan Dana Alokasi Khusus untuk pengembangan perpustakaan di berbagai tempat.
Kepala Dinas Pendidikan Tanjab Timur, Suparno menyatakan, masih banyak sekolah di Tanjab Timur kekurangan fasilitas Perpustakaan. “Untuk itu, dana alokasi khusus (DAK) pendidikan 2010 akan difokuskan ke sana,” ujar Minggu pekan lalu.
Kabupaten Tanjabtim mendapatkan jatah DAK pendidikan sebesar Rp20 miliar. Anggaran tersebut diberikan kepada sekolah tingkat dasar (SD) dan tingkat pertama (SMP) dengan jumlah sekolah mencapai 250 unit.
Pada awalnya, realisasi DAK pendidikan di Tanjabtim sedikit terhambat dikarenakan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) dari Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) RI belum turun.
“Setelah turunnya juknis dan juklak, prosentase realisasi pelaksanaan sampai saat ini sudah mencapai 70 persen,” kata Suparno. Selain fokus pada pengembangan perpustakaan, Dinas Pendidikan (Dispendik) Tanjabtim juga terus meningkatkan pembangunan fisik sekolah melalui DAK. Khususnya sekolah yang berada dikawasan terpencil.
“Khusus sekolah di kawasan terpencil selain perpustakaan, kami juga memfokuskan pada pembangunan fisik sarana prasaran seperti gedung, fasilitas mandi cuci kakus (MCK), bangku dan meja belajar,” katanya. Terkait pelaksanaan DAK di tiap sekolah, Suparno mengaku sudah jauh-jauh hari mewanti-wanti kepada seluruh kepala sekolah (Kepsek) agar mengikuti juknis pelaksanaan DAK, sehingga proses pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik dan lancar.
“Saya sudah berulangkali ingatkan, karena DAK pengelolaannya ada di tiap sekolah. Kami tidak ingin di belakang hari timbul masalah,” ujarnya. Kuota DAK Tanjabtim 2010 lebih besar dibanding 2009 yang hanya sekitar Rp15 miliar. Hal itu dikarenakan pada 2010 seluruh SMP negeri di Tanjabtim tercatat menerima DAK. Sementara pada 2009 DAK hanya diberikan khusus untuk SD.(mas)

Jaring Wisatawan lewat Budaya dan Alam Kerinci

JEJERAN pohon tersusun rapi di kiri dan kanan jalan, seolah memandu ruas jalan di seputaran Danau Kerinci. Suara air danau tenang, iringan kabut tipis turun perlahan, nelayan yang tengah menjala ikan menjadi suguhan indah, mengiringi perjalanan setiap orang menuju Kabupaten Kerinci.
Hijaunya hamparan padi, dilatarbelakangi bebatuan cadas dari perbukitan, seolah menyambut dengan ucapan, “Selamat Datang di Bumi Sakti Alam Kerinci”. Kerinci, memang tak bisa dilepaskan dari istilah Surga Dunia Wisata. Kawasan ini tak saja memiliki banyak pesona alam dan budaya. Tetapi semuanya hadir bersama. Gunung, danau, air terjun, hamparan kebun teh bak permadani hijau, hutan taman nasional, peninggalan bersejarah dan seni tradisional.
Tak heran, kabupaten ini mengemas pariwisata dibalut tradisi unik yang digelar setiap tahun berlabel Festival Danau Kerinci. Selain mempertahankan adat budaya, festival sekaligus menjadi ajang “menjual” pesona Kerinci pada para pengunjung. Baik penduduk lokal, domestik hingga tamu manca negara.
Tahun 2010 ini, Festival Danau Kerinci digelar tanggal 26 hingga 30 Oktober mendatang. Direncanakan, Menteri Pariwisata, didampingi Bupati Kerinci, Murasman akan membuka kegiatan yang bakal menampilkan berbagai tradisi daerah se kabupaten itu.
Kabag Humas Pemkab Kerinci, Amri Swarta mengatakan, Festival Danau tahun ini dikemas berbeda dari tahun sebelumnya. Selain digelar di beberapa tempat secara bersamaan, juga menghadirkan ragam kegiatan yang lebih banyak dan menarik.
“FMPDK akan menyajikan berbagai budaya masyarakat Kerinci. Seperti tari-tarian, pesta adat, lomba berburu, memancing dan kegiatan menarik lain,” ungkap Amri, Kamis pekan lalu. Kegiatan ini dimaksudkan menjaring wisatawan, baik dalam dan luar negeri berkunjung ke Kerinci.
Puncak acara akan dilangsungkan di pinggiran Danau Kerinci. Pesertanya berasal dari desa dan kecamatan se-Kabupaten Kerinci dengan menghadiri tamu undangan dari pusat dan negara tetangga. “Kita berharap pestival mampu menumbuhkan sektor pariwisata Kerinci, sebagai andalan Provinsi Jambi. Tidak saja kaya budaya, namun juga objek wisata alamnya,” lanjut Amri.
Agenda Festival yang disebut-sebut berbeda dari tahun sebelumnya juga dibenarkan Arlis Harun, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kerinci. “Kegiatan unik yang menghiasi kegiatan itu yakni lomba mengolah ikan danau. Untuk dijadikan berbagai masakan hingga mampu membangkitkan selera pengunjung,” katanya optimis.
Sebelumnya kegiatan ini dikemas di suatu tempat dan hanya menyajikan budaya, kini dilakukan di berbagai objek wisata yang ada. Untuk itu, pihaknya mempersiapkan segala sesuatu. Seperti bangunan, sarana pendukung, akses jalan, hingga berbagai kemudahan lain untuk dinikmati peserta dan pengunjung.
Pada tiap lokasi objek wisata, akan digelar kegiatan berbeda. Diantaranya di sumber air panas, air terjun dan Danau Kerinci. Disbudpar, juga bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi untuk menggelar lomba olah ikan di danau tersebut.
Untuk mendukung kegiatan Festival, berbagai instansi terkait dikerahkan membenahi berbagai fasilitas. Sarana transportasi darat yang kini rusak parah juga terus diupayakan perbaikan. “Supaya tamu dari provinsi dan kabupaten tetangga dapat menyaksikan acara tersebut dan turut merasakan, betapa kayanya Kabupaten Kerinci dengan anugerah tuhan,” ujar Arlis.

Sajikan Buah Lokal
Pada perhelatan tahunan ini, Pemkab Kerinci akan menyajikan tanaman berikut buah lokal untuk dinikmati pengunjung. Kepala Dinas Pertanian dan tanaman Pangan Kerinci, Kamil, mengatakan sejumlah buah sudah dipersiapkan untuk memeriahkan Festival. Diantaranya buah jeruk, manggis, terung pirus dan alpukad. Kendati tanaman ini juga dihasilkan daerah lain, namun ciri dan rasa dari Kerinci memiliki keunggulan tersendiri.
Dicontohkan, jeruk asli dari Desa Pulau Tengah, Kecamatan Danau Kerinci memiliki ciri amat manis dan kulitnya rapuh, sehingga mudah dikupas. “Pada FMPDK, jeruk Kerinci akan disajikan pada tamu. Supaya dapat dinikmati, dikenal dan tersebar lewat pembicaraan pengunjung. Hingga sampailah ke mitra di daerah.(jun/adv)

Minggu, 17 Oktober 2010

Tambang Mineral Tak Sumbang PAD ?


MEDIAJAMBI--Tambang Mineral di Kabupaten Muarojambi disebut-sebut tidak memberi kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah. Pihak Pemkab, berencana menindak tegas dengan melakukan penertiban galian C dan Tambang Mineral di Kabupaten ini.
Ditemui Media Jambi usai Sidang Paripurna di DPRD Muarojambi, Jum’at (8/10) lalu, Bupati Burhanuddin Mahir mengatakan pencapaian PAD belum sesuai target yang diharapkan. Dicontohkan, target PAD tahun 2009 sebesar Rp 510,54 miliar, hanya terealisasi Rp 494,74 miliar. “Akan dioptimalkan pencapaiannya dengan menertibkan objek pajak, memberikan teguran dan sanksi bagi wajib pajak yang tidak memenuhi kewajibannya,” ujar Bupati.
Dihadapan anggota dewan lain, Bupati meminta Dispenda Muarojambi mengevaluasi seluruh Peraturan Daerah yang berkenaan dengan PAD. Terhadap Perda yang bersifat kaku dan mengikat, akan diterapkan Peraturan Bupati sehingga seluruh objek pajak terjaring untuk berkontribusi pada pembangunan kabupaten ini.
Bupati bahkan memberi penekanan maraknya tambang galian C dan pasir di sepanjang Sungai Batanghari. “Tertibkan objek pajak galian C yang hingga kini belum memberi kontribusi bagi PAD. Dinas ESDM, mana kepala dinasnya?, jangan hanya memberi izin saja,” tegasnya.
Pemkab Muarojambi dalam waktu dekat akan bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri menertibkan perizinan yang ada. Tidak hanya galian C, stok pile batubara di Pelabuhan Talang Duku juga mendapat sorotan tajam. “Tumpukan batubara di Talang Duku tidak memberi kontribusi. Jika hanya izin stok pile tidak ada gunanya. Setiap tonase yang masuk kapal akan dikenakan retribusi untuk daerah,” tegas Bupati serius.
Bupati mengharapkan kerjasama dan koordinasi Komisi terkait di DPRD Muarojambi untuk menertibkan objek pajak yang ada. “Jika SKPD kurang nyalinya, anggota dewan dapat memberi stimulus bagi SKPD melakukan penertiban,” harap bupati.
Data yang diperoleh Media Jambi dari Dinas ESDM Provinsi Jambi menyebutkan, terdapat delapan KP Eksploitasi seluas 11.920 hektar dan 27 KP Eksplorasi seluas 66.500 hektar di Kabupaten Muarojambi. Sedangkan dalam situs resmi yang diluncurkan Kantor Pertambangan dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Muarojambi, tertera biaya pengurusan izin KP Eksplorasi sebesar Rp 500 ribu untuk dua tahun. Ditambah beberapa persyaratan administrasi lain. Tanpa menyebutkan besaran royalti dari tiap tambang galian C maupun batubara yang harus disetor pada Pemerintah Kabupaten.
Kabag Ekonomi Setda Muarojambi, Darmawi beberapa waktu lalu mengatakan, dari sembilan perusahaan yang bongkar muat di Talang Duku, hanya enam yang mengantongi Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan izin gangguan (HO).

Royalti Pemerintah Pusat
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jambi, Irmansah Rachman kepada Media Jambi mengatakan, kontribusi yang diberikan perusahaan pada daerah maupun negara disetorkan ke Pemerintah Pusat. Untuk kemudian dikembalikan ke daerah dalam bentuk Dana Perimbangan. Nilai yang diterima juga berbeda antara Pemerintah Provinsi, daerah penghasil dan kabupaten/kota lain.
Menurut Irmansyah, perusahaan wajib membayar royalti jika ruah batubara, baik hasil eksplorasi maupun eksploitasi telah dibeli konsumen. Selain itu, pada tahap eksplorasi, perusahaan wajib membayar sewa lahan (land rent) pada negara sebesar Rp 1.500 per hektar tahun pertama dan Rp 2.000 per hektar tahun kedua. “Sedangkan tahap eksploitasi, dana land rent yang dibayar sebesar Rp 20.000 per hektar per tahun,” ujar Irmansyah sembari menambahkan, dana Land rent tetap disetor ke Pemerintah Pusat yang akan nantinya akan dikembalikan pada masing-masing daerah.

Bantuan ke desa
Kepala Desa Kebon IX, Rejo kepada Media Jambi mengatakan, sudah ada aturan desa yang menetapkan kontribusi perusahaan batubara ikut membangun desa. Dalam Perdes nomor 20 tanggal 29 September 2009 ditetapkan kontribusi sebesar Rp 500 per ton batubara untuk kas desa.
“Uang itu untuk kas desa, agar punya dana tambahan membangun desa,” ujar Rejo. Diluar Perdes, diakuinya perusahaan selalu membantu kegiatan warga secara sporadis. Seperti kegiatan karang taruna, perbaikan mushola, kegiatan desa hingga MTQ.(jun/boy)

Realisasi Anggaran Capai 95 Persen

MUAROJAMBI—Realisasi penggunaan APBD Pemerintah Kabupaten Muarojambi tahun 2009 mencapai 95,45 persen. Kekurangan 4,45 persen, merupakan efisiensi anggaran yang berhasil dilakukan pada tahun berjalan.

Bupati Muarojambi, H Burhanuddin Mahir saat penyampaian jawaban eksekutif terhadap pandangan umum Fraksi di DPRD Muarojambi, Jum’at (8/10) lalu mengatakan, belanja daerah tahun 2009 mencapai Rp 549,704 miliar. Dari target 575,89 miliar pada tahun berjalan. “Realisasi tersebut tidak mempengaruhi program yang telah direncanakan,” kata Bupati dihadapan anggota dewan.

Kelebihan anggaran sekitar Rp 26,19 miliar merupakan efisiensi anggaran yang berhasil dilakukan. Selanjutnya menjadi Silpa yang digunakan untuk sumber pembiayaan pada tahun anggaran berikutnya.

Diakui Bupati, efisiensi anggaran seiring dengan tidak terealisasinya pendapatan daerah tahun 2009. dari target pendapatan Rp 510,54 miliar, baru tercapai Rp 494,74 miliar atau 96,91 persen. “Pencapaian realisasi dimaksud sangat dipengaruhi kondisi perekonomian secara makro. Kedepan, akan dilakukan upaya peningkatan PAD dari sektor-sektor lain,” ujar Bupati.(boy)

Berdalih Pengobatan, Oknum PNS Lakukan Pencabulan

MEDIAJAMBI—Nasib naas menimba RU (34). Gadis warga warga Rt 06 No 39 Kelurahan Kenali Kota Jambi mengalami perlakukan tidak senonoh dari oknum PNS di lingkungan Setda Provinsi Jambi berinisial ZA yang mengaku-aku seorang dukun. Hingga berita ini diturunkan, kasus pelecehan ini tengah ditangani intensif aparat Polda Jambi.

Kejadian bermula sekitar Febuari 2010 lalu. Saat itu, RU mengalami kesurupan hingga tidak sadarkan diri. Lalu, kedua orang tua RU memangil ZA yang kebetulan tinggal tidak jauh dari rumah korban. ZA, terhitung masih keluarga korban dan dikenal sudah pernah beberapa kali menyadarkan orang yang kesurupan. Setelah diobati, RU pun sembuh. Ketika ditemui Media Jambi di kediamannya, RU bercerita bahwa harus berobat ulang pada ZA.

“Tanpa curiga, sayapun mulai rutin datang berobat kerumahnya. Walaupun hati ini meronta, karena cara pengobatanya sangat tidak bermoral. Saya harus membuka semua pembalut tubuh dan dimandikan dengan air yang sudah disedianya dikamar mandi, perlakuan seperti ini berlangsung hingga 7 Maret 2010,” terang RU.

Diapun diminta mencari air yang belum pernah dijamah manusia. “Kemana harus dicari. Lalu ZA menawarkan diri harus mencari sama-sama,” tambahnya. Sekitar pukul 08.00 WIB ( 12/3), merekapun mengunakan Kijang LGX BH 1904 LH milik ZA. “Saya pergi mencari air itu di kebun sawit milik ZA di kilometer 75 Lintas Timur. Kemudian saya disuruh tidur dan membuka baju, hingga terjadilan pelecehan seksual itu,” ucap wanita ini.

Karena takut, dia tidak memberi orang tuanya.. Dia hanya bercerita pada ibu angkat yang kemudian meminta dilakukan visum. “Lalu saya beri tahu ZA. Dia marah mendatangi ibu angkat saya dengan memberikan uang Rp 1.5 juta. Atas dorongan ibu angkat, saya mengadukan perbuatan ZA ke Polda Jambi,” sambungnya.

Dia meminta, aparat kepolisian dapat menindak tegas pelecehan yang telah diterimanya. Informasi yang diterima Media Jambi dari aparat Polda Jambi, laporan diterima Polda jambi bukti laporan No Pol:TBL/B-101/VI/2010/Jambi /Dir Reskrim tertanggal 14 Juni 2010.

Penyidik Polda Jambi yang dihubungi Media Jambi, Sabtu (15/10) membenarkan adanya laporan itu. “Kasus ini sedang disidik. Perlu diketahui, kita telah memangil 10 saksi. Kita lihat saja perkembang hasil penyidikan,” ujarnya singkat.

Sementara ZA, ketika dihubung Media Jambi Minggu (17/10) melalui telpon genggamnya, namun diangkat seorang wanita yang enggan menyebutkan jati dirinya. Dikatakannya, kasus itu sudah lama terjadi. Sambil menerangkan bahwa ZA dimaksud salah alamat.(boy)

Polda Jambi Siap Amankan Pilkada

MUARABULIAN — Kapolda Jambi, Brigjen Pol Drs Bambang Suparsono beserta jajaranya, berkunjung ke Bumi Serentak Bak Regam, dalam rangka kunjungan kerja dan silaturrahmi dengan jajaran Pemkab serta tokoh masyarakat termasuk dengan jajaran Mapolres.

Gelar pasukan Jajaran Polda Jambi dan Polres Batanghari, kesiapan menghadapi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Batanghari, 23 Oktober 2010, termasuk mengikuti prosesi Kampanye Damai yang diikuti oleh 5 pasang calon Bupati dan Wakil Bupati Batanghari periode 2011-2016 yang dilaksanakan oleh KPUD Batanghari, dihadiri oleh Peltu Sekda Batanghari H Akhyar, APi, Ketua Panwaslu, Pegurus Parpol, Tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.

Kapolda menjelaskan bahwa apel gelar pasukan pengamanan Pilkada Batanghari ini untuk mengecek kesiapan personil serta prasarana pendukung agar terkoordinir dengan baik sehingga Pilkada Batanghari 23 Oktober 2010 berjalan dengan Luber, Jujur dan adil serta sukses.

Apel gelar pasukan pengamanan Pilkada Batanghari melibatkan 294 Personil Polres Batanghari, 60 Personil Brimob, 40 Personil Dit Samapta, 1 Pleton TNI dan 1.902 orang anggota Linmas serta barisan lainnya seperti Petugas Kesehatan dan Pemadam kebakaran.

Kepada lima pasangan calon, Kapolda menegaskan, saat ini banyak sekali terdapat warna dan lambang/symbol partai bermunculan, namun setelah Pilkada nanti semua harus taat pada aturan, dan hanya ada satu lambang Negara yaitu Garuda Pancasila dan satu Bendera yakni Bendera merah putih.
Pengucapan Ikrar yang dipimpin oleh Ketua KPUD Batanghari M. Sanusi, SAg diikuti oleh semua pasangan calon termasuk dua orang utusan tim suksesnya masing-masing, acara berlangsung tertib. (mas/adv)