Rabu, 29 September 2010

Pasar dan Rumah Terancam Amblas

MUAROJAMBI—Pasca amblasnya turap penyangga Pasar Tradisional Sengeti, abrasi air sungai juga mengancam pasar dan rumah warga sekitarnya. Pasalnya, gerusan air terus terjadi melalui rongga yang amblas melintasi badan jalan.
Pantauan Media Jambi di lokasi, Jum’at (24/9) lalu, bagian bawah jalan terlihat kosong. Tidak terlihat timbunan tanah sehingga pondasi jalan terbentuk rongga. “Kalau tidak dibenahi, sebentar lagi jalannya ikut amblas. Menyusul pasar dan rumah warga sekitar,” ujar seorang warga saat menyaksikan lubang yang terbentuk dibawah jalan.
Sementara pada dinding turap, terlihat dua titik turap yang amblas. Masing-masing berukuran 2 x 2 meter persegi dan 80 x 80 centimeter. Beberapa warga yang ditemui menyatakan, belum saatnya turap amblas. Namun ketiadaan besi pengikat menyebabkan turap yang terbuat dari semen itu tidak bertahan lama. Ketua Aspekindo Muarojambi Sumaidi ketika dimintai keteranganya baru-baru ini mengatakan, harus ada instansi yang berwenang mengungkap penyebab amblasnya turap. Apalagi, pembangunnya baru dilakukan tahun anggaran 2007 lalu. Diperkirakan, tiga kali tahap pembangunan turap menghabiskan anggaran miliaran rupiah.
Senada dengan masyarakat, dia menilai penyebab amblasnya karena tidak ada besi pengikat. “Tidak perlu dengan bahasa teknis. Karena tidak ada kerangka besi, tidak ada pengikat sehingga mudah amblas,” ujar Sumaidi. Bahkan, terbuka kemungkinan jalan sekitar ikut amblas karena tergerus air Sungai Batanghari.
Sekretaris PU Muarojambi H Ir Rindang Afrianto ketika dihubungi Media Jambi mengatakan, pembangunan turap dilakukan oleh Dinas Kimpraswil Provinsi Jambi. Dengan pimpinan pelaksana Ivan Wiranata. “Jadi yang bertanggung jawab dengan amblasnya turap itu Dinas Kimraswil Propinsi,” papar Rindang.(boy)


Kejari Teliti Penyebab Amblas

MUAROJAMBI—Kejaksaan Negeri Sengeti akan menyelidiki penyebab amblasnya turap penyangga Pasar Tradisional Sengeti tersebut. Keseriusan ini dibuktikan dengan turunnya Kasi Intel Kejari Sengeti, Yayan dan seorang Jaksa pada Jumat (24/9) lalu.
Kepada Media Jambi, Yayan menyatakan pihaknya akan melakukan penelitian terlebih dahulu untuk mengambil kesimpulan awal. Penyebab amblasnya turap tersebut. “Jika ada penyimpangan, akan kami tindak lanjuti,” tegasnya.
Dalam bincang-bincang dengan Media Jambi, Yayan dapat mengambil kesimpulan sementara. Bahwa secara kasat mata, tidak terlihat besi pengikat turap. Sehingga turap penutup tanah rentan amblas. Hal ini dibuktikan dengan tanah bagian bawah turap terlihat kosong.
“Kami berencana melakukan pemanggilan terhadap konsultan perencana, Konsultan pengawas, pihak kontraktor pelaksana dan Dinas Kimpraswil Provinsi Jambi,” paparnya sambil menunjuk turap yang amblas.
(boy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar