Senin, 19 Juli 2010

Mahasiswa Tolak Siulak Menjadi Ibukota Kabupaten

KERINCI—Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kerinci dan Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (Gempur) mengelar aksi demonstrasi menolak Bukit Tengah Siulak menjadi calon tunggal Ibukota Kabupaten Kerinci.

Dalam aksi di Gedung DPRD Kerinci itu, mereka meminta anggota dewan dan Pemkab meninjau rekomendasi yang menunjuk Bukit Tengah Kecamatan Siulak menjadi satu-satunya calon ibukota Kabupaten Kerinci.

Mahasiswa juga mempertanyakan independensi penelitian yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2009 lalu. Dimana hasil penelitian menunjuk Siulak sebagai pemegang nilai tertinggi.

Penolakan terhadap Siulak menjadi satru-satunya calon ibu kota Kabupaten Kerinci cukup beralasan, sebab berdasarkan penelitian yang dilakukan LAPI ITB pada 2008, tidak ada satupun rekomendasi yang menunjukkan daerah Siulak menjadi lokasi Ibukota Kabupaten Kerinci.

“Hasil penelitian dan survei yang dilakukan Bappenas terhadap calon Ibukota Kabupaten Kerinci, hingga saat ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Selain itu, warga juga mempertanyakan mengapa hasil survei yang dilakukan LAPI ITB tidak dipakai dalam penentuan lokasi Ibukota Kabupaten,” jelas Anggara Irham Ketua Umum HMI Cabang Kerinci saat aksi demo berlangsung.

Mahasiswa meminta penentuan lokasi Ibukota jangan sampai menjadi polemik yang bisa menimbulkan konflik di masyarakat. Sebab, menurutnya pembentukan ibukota kabupaten untuk mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan pelayanan publik. Bukan malah sebaliknya. “Kalau pimpinan tidak menggunakan ego kedaerahan dalam menentukan lokasi Ibukota, tentunya tidak ada yang ribut" tegasnya.

Hal sama di tegaskan M Nur Ketua Umum Gempur. Mereka mengaku siap mengawal perkembangan pembentukan ibukota kabupaten. Dan apabila pemerintah tidak bisa berbuat adil, mereka akan menurunkan massa lebih besar.
Sementara itu Irmanto Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kerinci ketika diminta keterangannya mengatakan keputusan penetapan Ibukota Kabupaten Kerinci di Bukit Tengah Siulak, adalah keputusan bersama dalam rapat DPRD dan mengacu kepada suara terbanyak.

Lebihjauh, walaupun ada anggota dewan yang tidak menyetujuinya, namun pihaknya tetap berpegang kepada keputusan yang demokrasi. “Penentuan Ibukota Kabupaten telah disetujui oleh anggota DPRD dengan suara terbanyak,” ungkapnya.(cr-ton)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar