Senin, 12 Juli 2010

Program Replanting Karet Tak Capai Target ?

MEDIAJAMBI—Program peremajaan karet tua (replanting karet) di Provinsi Jambi diperkirakan tidak mencapai target. Penambahan luas kebun karet dari tahun 2006 hingga 2010 hanya 21 ribu hektar. Tidak sebanding dengan rencana perluasan kebun mencapai 130 ribu hektar selama lima tahun.

Anggota DPRD Provinsi Jambi, Henri Masyhur mengatakan, Gubernur Jambi, H Zulkifli Nurdin menyatakan penambahan kebun baru seluas 21 ribu hektar dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) akhir jabatan. “Padahal target peremajaan karet tua seluas 120 ribu hektar,” kata Henri kepada Media Jambi, Jum’at (9/7).

Selama ini, dia menilai ada pemahaman program dianggap berhasil jika penyaluran bibit sudah dilakukan 100 pesen. Tanpa diiringi pengawasan dan pemanfaatan bibit ditengah masyarakat.

Jumlah 21 ribu hektar ini, lanjut Henri—masih menimbulkan tanda tanya. Terkait nama desa, kecamatan dan sebaran di kabupaten, siapa calon petani calon lahan, apakah penambahan ini karena semata-mata program replanting karet. Atau termasuk penambahan kebun perusahaan karet dan hasil swadaya masyarakat sendiri.

“Kita berharap, ada transparansi informasi. Karena program ini sangat baik untuk mendongkrak ekonomi kerakyatan berbasis perkebunan karet,” harapnya.

Anggota Fraksi Hijau DPRD Provinsi Jambi, Hasan Ibrahim mengatakan, dana yang dikucurkan untuk program ini mencapai Rp 40 miliar. Hanya saja, tidak diketahui sejauh mana hasil program ini. Terutama dalam konteks pengembangan ekonomi kerakyatan.

Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, melalui Kepala Bidang Produksi, Sutrisno mengatakan, tahun 2009 menyiapkan sekitar 8,25 juta bibit karet (stum). Dengan target perluasan kebun mencapai 16.500 hektar.

Masing-masing di Kabupaten Sarolangun 3.000 hektar, Merangin 2.500 hektar, Bungo 2.500 hektar, Tebo 2.500 hektar, Batanghari 2.500 hektar, Muarojambi 2.500 hektar, Tanjab Barat 500 hektar dan Tanjab Timur 500 hektar.

Hingga akhir tahun 2008, Disbun juga telah mengklaim keberhasilan program mencapai 72.535 hektar. Baik yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi maupun APBD kabupaten dan kebun swadaya masyarakat.(jun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar