Senin, 08 November 2010

Komnas HAM Dampingi Petani TLS

BATANGHARI—Komisi Nasional Hak Azasi Manusia mendesak Polda Jambi segera menarik anggota Brimob yang melakukan pengamanan di kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT Tunjuk Langit Sejehtera (TLS).
Anggota Komnas HAM, M Ridha Saleh mengatakan, pihaknya telah minta Polda Jambi menarik anggota Brimob dari PT TLS. Karena keberadaan Brimob dinilai salah satu penyebab terjadinya konflik antara manajemen perusahaan dengan petani plasma yang berujung seringnya konflik di daerah itu.
Ridha mengakui, konflik sudah berlangsung sejak 14 tahun lalu. Hanya saja, pihaknya baru mengetahui maraknya konfik sejak beberapa waktu terakhir. “Dalam waktu dekat, kami akan memanggil Direktur Utama PT TLS untuk minta penjelasan lebih rinci atas kasus itu,” ujar Ridha, yang datang ke Jambi khusus mendampingi petani TLS menghadapi konflik dengan perusahaan..
Dia mensinyalir, rumitnya penyelesaian kasus akibat dugaan permainan yang melibatkan petinggi negara di Pemerintah Pusat. ”Kami juga heran, kenapa secara tiba-tiba muncul perusahaan Hutan Tanaman Industri di dalam kawasan perkebunan TLS, ini ada apa,” kata Ridha.
Sementara kuasa hukum petani, Wadji mengatakan, pada Komnas telah melakukan mediasi kasus PT TLS dengan petani. Hasil pertemuan mengungkapkan, perusahaan tidak memiliki lahan inti. “Yang ada, selama ini lahan petani dimanipulasi menjadi lahan inti perusahaan,” ujar Wajdi. Dia berharap, kehadiran Komnas HAM dapat memperjelas status kepemilikan lahan dan menuntaskan persoalan yang dihadapi ribuan petani TLS.
(gtt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar