Selasa, 17 Agustus 2010

Petani Batanghari Hadapi Serangan Hama

BATANGHARI—Petani 12 Desa di Kabupaten Batanghari menghadapi ancaman serangan hama yang berdampak berkurangnya hasil pertanian padi dan palawija. Petani juga dihadapkan masalah minimnya irigasi pertanian dan ancaman harga jual gabah yang tidak kompetitif.
Ketua Yayasan Setara Jambi, Rukayah Rafiq yang mendampingi para petani di 12 desa ini mengatakan, sebagian besar petani menghadapi masalah hama ulat daun padi. Termasuk hama tanaman berupa tikus, babi dan monyet.
Desa tersebut masing-masing Desa Olak Besar, Terentang Baru, Jangga Baru, Simpang Karmeo, Karmeo, Aur Gading, Durian Luncuk, Muara Jangga, Matagual, Paku Aji, Hajran dan Desa Luncul.
“Tidak hanya hama, petani juga menghadapi masalah sarana irigasi, bibit, pupuk, dan harga jual yang cenderung masih dikendalikan pedagang,” ujar Rukayah, Jum’at (13/8) lalu.
Dia berharap, ada upaya perbaikan irigasi untuk lahan persawahan warga. Disamping upaya perlindungan lahan pangan dari alih fungsi lahan. “Lakukan perburuan babi dan tigkus agar tanaman petani bisa berhasil. Juga harus disediakan demplot pertanian sampai berhasil untuk memberi contoh pada petani,” harap Rukayah.
Terakhir, Dinas Perindag harus mengatur tata niaga penjualan gabah agar tetap kompetitif dan menguntungkan petani. Termasuk diantaranya mendirikan lembaga-lembaga pertanian desa yang dapat mengakomodir kebutuhan para petani.
(jun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar